Selasa, 16 Agustus 2011

Hidup ini penuh pilihan, Pilihlah dengan baik.

Terdapatlah dua buah bibit tanaman yang tergolek di atas tanah di sebuah ladang yang subur.
Bibit yang pertama berkata, "Aku ingin tumbuh beasr. Aku ingin menjejakkan akarku dalam-dalam ke tanah ini, dan menjulangkan tunas-tunasku di ats kerasnya tanah ini. Aku ingin membentengkan semua tunasku untuk menyampaikan salam pada musim semi. Aku ingin meraskan kehangatan matahari dan kelembutan embun pagi di pucuk-pucuk daunku". Dan bibit itu pun tumbu menjulang.

Bibit kedua bergumam, "Aku takut, jika kutanamkan akarku kedalam tanah ini, aku tahu apa yang akan kutemui di dalam sana. Bukankah disana sangat gelap? Dan, jika kuteroboskan tunasku ke atas, bukankah nanti keindahan tunas-tunasku akan hilang? Tunasku pasti akan terkoyak. Apa yang akan terjadi, tunasku terbuka dan siput-siput mecoba untuk memakannya? dan pasti, jika aku tumbuh dan merekah, semua anak kecil akan berusaha mencabutku dari tanah. Tidak. Akan lebih baik, jika aku menunggu sampai semuanya aman". Dan bibit itu pun menunggu dalam kesendiriannya. 
Beberapa pekan kemudian seekor ayam menggilas tanah itu, menemukan bibit kedua tadi dan mencaploknya segera

>> Makna dari cerita:
Hidup ini penuh pilihan, dan setiap pilihan selalu memiliki risikonya sendiri. Banyak orang tidak berani mengambil langkah pertama untuk memulai. Banyak orang ingin menjadi pemain aman dengan meminimalisir semua risiko. Terlalu banyak pertimbangan yang mereka gunakan sebelum memulai sesuatu yang berisiko. Saatnya belum tepat, modalnya masih kurang, mentalnya belum siap, dan sebagainya.
Ada kalanya perencanaan yang matang memang perlu dilakukan. Tapi, ada kalanya pula kita harus segera mengambil langkah pertama dan berani mengambil risiko. Tidak penting, jika kamu tidak melihat seberapa tinggi tangga yang harus kamu daki, yang penting adalah kamu mulai menaiki anak tangga pertama. Keputusan kamu untuk melangkah, akan membawa kamu ke suatu tempat. Dan keputusan untuk diam di tempat, tidak akan membawa kamu ke mana-mana, tidak akan membuat kamu menjadi siapa-siapa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar